KUTU AIR MEMBELAH DIRI, BERANAK ATAU BERTELUR?
sering banget denger para penggemar cupang, gupy ato lainnya bilang, kutir itu bisa mecah alias mengecil atau bahasa kerennya membelah diri, nah.......
gimana sih yang sebenarnya?
OKE...akan kita bahas ya....dan jangan bilang
"ya, terserah pendapat dan teori masing2 dong"
Kalo gini mah susah dah...😅😅
sebelum nya kita akan bahas dulu nih tentang reproduksi atau perkembangbiakan
1. Seksual [kawin]: pasti menggunakan peran dari dua induk, ada percampuran genetik, jadi hasil anakannya bervariasi, bisa mirip jantan, bisa mirip betina, bisa mirip keduanya, tapi sebenernya peluang genetiknya tetep fifty:fifty karena masing2 menyumbangkan gen separuh.
2. Aseksual [tidak kawin] : menggunakan peran satu induk saja, otomatis anaknya mirip banget dengan induknya.
NAh....MEMBELAH DIRI itu adalah reproduksi aseksual yang menggunakan satu induk dan hanya bisa terjadi pada kelompok makhluk yang bersel satu karena yang membelah itu selnya, contohnya
- bakteri
- protista : algae bersel satu, Amoeba, Paramecium biasanya kelompok ini yang sering kota sebut infusoria
- Jamur bersel satu : ragi
SO.... ga ada ceritanya kutir alias kutu air itu membelah diri karena ini adalah hewan bersel banyak alias multiseluler.
nih langsung aja dah kita lihat bagannya....bagus nih...
![]() |
siklus hidup Kutir jenis Daphnia. |
Kalo dari gambar diatas kita bisa simpulin, kutir itu bisa melakukan dua cara reproduksi
1. Aseksual dengan cara partenogenesis, dimana telur dari betina langsung jadi anak tanpa dibuahin sama jantan. Intinya telur langsung jadi anak gitu, ga pake ketemu sperma. Cara inilah yang biasa terjadi pada kutir saat kondisi lingkungan masih stabil dan inilah yang sering orang bilang dengan istilah memecah, padahal itu ngelahirin anak dari kantung kutir yang awalnya adalah telur, trus menetas di dalam, setelah 3 hari keluar dari kantung, dan orang sering anggep itu memecah padahal si induknya masih ada.
2. Seksual dengan cara si telur betina di buahin sperma jantan, jadi deh telur dorman yang dinamakan ephipia/ephipium yang tahan di kondisi ekstreem dan suatu saat bisa menetas menjadi kutir. Telur inilah yang biasa diperjualbelikan dan digunakan untuk ditetaskan karena fungsinya sebagai starter. Cara ini dilakukan ketika kondisi lingkungan tidak stabil, kurang makanan, atau sudah dalam keadaan buruk, tujuannya supaya didapatkan keturunan dengan variasi genetik lebih banyak dengan perkawinan.
Daphnia dengan Ephipia di dalamnya |
simak video berikut untuk penjelasan lebih detail
Ha2
ReplyDelete