Friday, November 10, 2023

SEMUA ISTILAH DI DUNIA CUPANG [ISTILAH DI DUNIA BETTA ]

  SEMUA ISTILAH DI DUNIA CUPANG [ISTILAH DI DUNIA BETTA]



BAGIAN TUBUH LUAR CUPANG [MORFOLOGI]

  • Operculum = Penutup insang yang biasanya akan terbuka ketika ikan flaring/ngedok/menakuti musuh
  • Sirip ventral = sirip perut yang sering disebut dengan sirip dasi
  • Sirip dorsal= sirip dada/punggung
  • Sirip anal = sirip yang ada di bawah nus
  • Sirip caudal= sirip di bagian ekor/paling belakang
  • Sirip pectoral = sirip di bagian dekat penutup insang 

ISTILAH DI PERKAWINAN

    • F1 = Filial pertama, atau generasi hasil perkawinan dari induk awal yang biasanya akan disilangkan kembali dan menghasilkan anak yang di sebut F2[generasi kedua]
    • Genotip = gen dari ikan cupang yang biasanya disimbolkan dalam bentuk huruf berpasangan sebab masing-masing berasal dari induk, misal genotip AA, BB, Bb, Cc
    • Fenotip = karakter yang muncul dari suatu genotip, rumus Fenotip adalah Genotip+Lingkungan, jadi biarpun genotip bagus, jika lingkungan [makanan, tempat ikan hidup] tidak mendukung makan sifat yang diharapkan tidak akan muncul secara maksimal
    • Testcross = kawin silang atau mengawinkan seekor ikan dengan genotip homozigot resesif,misalnya aa, bb, cc yang biasanya bertujuan mengetahui genotip seekor ikan yang di testcross tadi. Jika anaknya 100 mirip dengan yang ditestcross, kemungkinan ikan itu bergenotip homozigot dominan dan jika anaknya 50%:50% maka kemungkinan ikan tersebut bergenotip heterozigot. 
    • Inbereeding = perkawinan satu darah, satu lubukan yang tujuannya untuk memunculkan karakter yang diinginkan. Perkawinan tipe ini juga mempunyai nilai minus yaitu kemungkinannya muncul genotip homozigot resesif, yang kemungkinan muncul sifat yang tidak diinginkan [cacat, sakit]
    • Linebreeding =  perkawinan kerabat dekat yang bukan sedarah, misalnya indukan dikawinkan dengan F1 atau F2 yang tujuannya memperkuat satu karakter tapi mengurangi efek cacat atau sakit.
    • Lubukan = anak yang dihasilkan dari satu indukan bersama. 
    • Gen dominan =  Gen yang akan muncul jika berpasangan dengan gen resesif
    • Gen resesif = gen yang akan tertutup jika berpasangan dengan gen dominan



    ISTILAH LAIN

      • Flaring =  ngedok, atau mengembangkan operculum[penutup insang] untuk menakut-nakuti musuhnya atau pasangannya. 
      • Jantur = menempatkan ikan jantan dengan ikan betina di satu wadah tetapi dipisahkan oleh sekat yang tujuannya untuk memacu perkembangan mental, hormonal dan karakter si jantan. Biasanya penampakannya adalah dalam bentuk fisik jantan yang dominan seperti warna yang semakin mencolok dan semakin ganas.
      • Soliter = tempat ikan cupang yang isinya satuan ikan saja.
      • Sekat =  berupa pembatang yang tujuannya mencegah ikan terus menerus flaring
      • Swimmbladder = gelembung renang yang ada di dalam tubuh ikan yang berfungsi untuk mengatur berat jenis ikan untuk mengapung atau tenggelam. 
      • Bloodworm = cacing darah/larva dari nyamuk Chironomus atau orang biasa disebut dengan cadar [cacing darah] yang merupakan salah satu pakan favorit ikan karena keyakinan akan mempercepat munculnya warna ikan, terutama cupang yang basicnya merah seperti super red.
      • Cacing sutra = cacing rambut/ casut/ cacing rambut adalah salah satu pakan favorit ikan yang paling cepat untuk pertumbuhan ikan. Cacing ini berkerabat dekat dengan cacing tanah, kelompok annelida tapi hidup di lumpur yang berair. 
      • Kutu air = kutir adalah makanan utama untuk ikan cupang terutama untuk ukuran burayak, terdapat 2 jenis yang pertama Moina yang ukurannya cukup kecil dan yang kedua adalah Daphnia yang ukurannya cukup besar
      • Artemia = udang ukuran kecil yang biasanya dijual dalam bentuk telur [kista], ada yang hidup di air tawar dan ada juga yang di air asin. Pakan ini paling sesuai untuk diberikan ke burayak karena pasti pas ukurannya di mulut anak ikan. 
      • Infusoria = kelompok protozoa yang berambut seperti cilliata yang ukurannya lebih kecil dari artemia dan bisa dijadikan pakan untuk burayak ikan cupang. Pakan ini harus mengkultur sendiri karena tidak diperjual belikan. 
      • Ketapang = pohon yang ekstrak daunnya [daun tua] dipercaya bagus untuk ikan cupang, dalam bahasa latin disebut Terminalia catappa dan orang luar Indonesia biasa menyebut Indian Almond. Daun ini difungsikan salah satunya untuk menurunkan ph karena ikan cupang lebih suka ph sedikit asam






      Thursday, November 9, 2023

      KULTUR KUTU AIR [ MOINA ] MENGGUNAKAN AIR LELE

      KULTUR KUTU AIR [ MOINA ] MENGGUNAKAN AIR LELE


      EMANG BISA? Jawabannya sangat bis a

      AIR LELE YANG SEPERTI APA? yang sudah digunakan minimal seminggu, berwarna coklat, hijau ataupun merah semuanya bisa, dan diberi pakan utama berupa pelet

      APAKAH HASILNYA BAGUS? bagus dan populasi kutu air akan mencapai kepadatan yang maksimal [ngboom]


      Jawaban diatas berdasarkan pengalaman saya sebagai penulis dan sudah bereksperimen, jika ada tambahan atau koreksi silahkan komentar aja di bawah ya supaya semakin sempurna ilmu yang bisa kita dapatkan karena tiada gading yang tak diulang. 

      KULTUR KUTU AIR COCOK BUAT ORANG SIBUK

      Air lele yang saya pergunakan sekarang adalah yang green water [hijau] dan brown [coklat], untuk merah belum mencoba langsung, hanya berdasarkan diskusi dan sharing pengalaman dari orang yang pernah menggunakan dan mereka bilang hasil terbaik menggunakan red water [air lele merah].              Sebenarnya apa kandungan dari air lele sehingga bisa dipergunakan untuk pakan kutu air? oke ini pernah saya bahas di salah satu kontes youtube dengan beberapa sumber dari jurnal penelitian, intinya air lele itu memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa untuk pakan kutu air, beberapa yaitu : 

      1. Microalgae : bermacam-macam jenis algae yang akan menjadi makanan kutu air, mulai dari kelompok algae hijau sampai algae merah, algae coklat. Ini adalah sumber energi terbesar untuk kutu air karena kelompok ini adalah produsen yang mendapatkan energi terbesar dari matahari. 
      2. Sisa pelet : Pelet yang  larut di kolam atau pelet yang tidak tercerna akan terfermentasi di kolam ataupun tidak terfermentasi dan menjadi makana kutu airl 
      3. Kotoran lele : kotoran lele masih mengandung nutrisi yang cukup bagus untu kutu air
      4. Bakteri [dekomposer],apalagi jika kolam lele kita ditambahkan probiotik seperti EM4 dll

      KENAPA AIR LELE BISA JADI PAKAN KUTU AIR

      TRUS GIMANA CARANYA? 
      1. Siapkan lele dan kolam, supaya cepat gunakan lele ukuran sedang atau ukuran besar.
      2. Berikan pakan pelet sehari 2 kali. 
      3. Jika ingin mendapatkan air lele yang merah, lebih cepat menggunakan starter air lele merah dari peternakan lele terdekat, atau gunakan rabal [cari di google] untuk membuat air lele menjadi merah. Jika ingin mendapatkan air hijau boleh tidak perlu starter, jika di paparkan matahari seminggu air lele akan hijau, jika tidak terkena matahari kemungkinan akan menjadi coklat. 
      4. Jika air lele sudah siap, silahkan gunakan untuk pakan kutu air dengan metode apapun. 
      1. Metode ambil dan tuang ke kultur kutu air, jika air kultur sudah bening, silahkan tuangkan kembali
      2. Menggunakan kain di kolam lele untuk memisahkan dengan kultur kutu air, jadi tidak perlu repot memindahkan air ke kolam kultur kutu air



      Tuesday, November 7, 2023

      KULTUR ARTEMIA AIR ASIN SANGAT MUDAH DAN MENGGIURKAN

       KULTUR ARTEMIA AIR ASIN SANGAT MUDAH, EFISIEN DAN MENGIURKAN

      Judul yang saya buat tidak mengada-ngada karena begitulah adanya, bahkan artemia saya sendiri sekarang tidak habis-habis karena mereka terus berkembang biak tanpa harus kita tetaskan lagi dari awal. 

      Beberapa kelebihan ternak artemia adalah: 

      • Sangat mudah dan tanpa perlu menggunakan peralatan yang menyusahkan , sebab pengalaman penulis sekarang sering menetaskan artemia tanpa aerator, tanpa selang, tanpa melubangi botol-botol seperti yang dilakukan di tiap tutorial yang ada di web atau youtube. 
      • Tidak mudah kontaminasi oleh apapun karena menggunakan udara dengan salinitas tinggi yang diangkat 20 ppt ke atas menjadikan ketahanan media kultur akan lebih lama
      • Telur mudah diperoleh, banyak dijual di manapun dan penggunaannya sedikit saja, tapi hasilnya memuaskan, bahkan tanpa perlu ditetaskan lagi, mereka akan beranak pinak.
      • Air asin bisa digunakan berkali-kali , hannya perlu menyaring jika ada kotorannya, jadi sangat hemat. 
      • Pembuatan air asin sangat mudah, bisa dengan air laut asli atau menggunakan air campur garam. Pengalaman penulis 1 liter dicampurkan dengan 3 sendok garam. Garam yang digunakanpun bebas, boleh garam apapun, tidak akan bermasalah pada artemia karena penulis pernah mencoba dengan garam iodium dan tanpa iodium, smuanya aman.
      • Serbaguna, sebab dapat digunakan untuk pakan ikan burayak yang sangat kecil dan ketika makin dewasa bisa digunakan untuk pakan ikan dewasa.   
                                                Penetasan artemia dengan cara paling simpel

      Dengan kondisi seperti ini artemia bisa menjadi pilihan utama bahkan bisa jadi pengganti Moina/kutu air.                             



      Media artemia yang bisa digunakan terus menerus

       





      Wednesday, November 1, 2023

      PERBEDAAN CUPANG JANTAN DAN BETINA

      PERBEDAAN CUPANG JANTAN DAN BETINA



       1. Perbedaan Fisik

      Warna dan Peragaan: Ikan cupang jantan cenderung memiliki warna yang lebih cerah dan peragaan yang lebih spektakuler. Sirip mereka biasanya lebih panjang dan lebih beragam. Ikan betina, meskipun tetap cantik, memiliki warna yang lebih lembut dan sirip yang lebih pendek.

      Ukuran Tubuh: Secara umum, ikan cupang jantan memiliki tubuh yang lebih besar dan lebih panjang dari ikan betina. Namun ikan betina memiliki tubuh yang lebih penuh dan bulat, terutama di daerah perut. 

      2. Sifat Agresif 

      Agresivitas Jantan: Ikan cupang jantan dikenal karena sifat agresifnya, terutama terhadap sesama ikan jantan. Pertarungan dapat terjadi jika mereka ditempatkan bersama tanpa penghalang. Oleh karena itu, hati-hati perlu menempatkan beberapa ikan jantan dalam satu akuarium.

      Kesabaran Betina: Ikan betina cenderung lebih tenang dan kurang agresif dibandingkan dengan ikan jantan. Meskipun demikian, saat kawin, mereka dapat menunjukkan sifat tegas dalam memilih pasangan.

      3. Perilaku Kawin

      Tarian dan Peragaan Warna: Ikan jantan cupang menampilkan tarian dan peragaan warna yang spektakuler untuk menarik perhatian ikan betina. Mereka terlibat dalam pertunjukan indah ini sebagai bagian dari upaya kawin.

      Peran Sarang: Setelah kawin, ikan betina bertanggung jawab untuk meletakkan telur dalam sarang busa yang dibuat oleh ikan jantan. Ikan jantan kemudian menjaga dan memelihara sarang serta telur dan keturunannya. Biarpun kebiasaan sekarang, jantanlah yang sering menjaga telur dan benih ikan cupang karena sifat jantan yang sangat agresif terhadap betina ketika sudah ada telur dan benih ikan dan sering juga ditemukan betina yang memakan telur atau benih ikan. 

      4. Keahlian Membuat Sarang

      Insting Sarang Ikan Jantan: Ikan jantan cupang memiliki insting bawaan untuk membuat sarang busa sebagai tempat meletakkan telur. Mereka mengumpulkan gelembung udara di permukaan udara dan membentuk sarang yang mengapung.

      Pemilihan Tempat Bertelur Ikan Betina: Ikan betina, di sisi lain, memilih tempat yang dianggapnya aman untuk meletakkan telur. Setelah telur diletakkan, tugas utama ikan betina adalah menjaga keturunannya.

      5. Ukuran dan Bentuk Sirip:

      Sirip Jantan yang Lebih Panjang: Sirip ikan cupang jantan biasanya lebih panjang dan memiliki bentuk yang lebih indah. Mereka dapat mengibaskan sirip mereka dengan anggun untuk menarik perhatian.

      Sirip Betina yang Pendek: Sirip ikan betina, meskipun cantik, cenderung lebih pendek dan lebih sederhana.

      6. Interaksi dengan Pemilik

      Interaksi Ikan Jantan: Ikan cupang jantan dapat menunjukkan interaksi yang lebih unik dengan pemiliknya. Beberapa ikan bahkan bisa mengenali suara dan tangan pemiliknya.

      Kebersahajaan Betina: Ikan betina, meskipun kurang menonjol dalam perilaku interaktif, tetap bisa menjadi hewan peliharaan yang menyenangkan.

      Mengetahui perbedaan ini dapat membantu pemilik ikan cupang dalam memberikan perawatan yang sesuai dan menciptakan lingkungan yang optimal untuk ikan-ikan mereka.

      Monday, October 30, 2023

      MUNCULNYA INFUSORIA PREDATOR DI KULTUR MIKROALGAE Chlorella

      Infusoria si Predator yang mengerikan  dalam Kultur Massal Chlorella

      Pengenalan:

      Di dunia kultur massal Chorella si Infusoria ini cukup merepotkan, dia bisa bikin panen jadi anjlok banget, dari jurnal yang saya baca dia bisa nurunin sampe 4 kali lipat sel Chlorella dalam waktu 3 hari aja, dan jumlah diapun bisa meningkat sampe 1000 kali lipat dari jumlah awal. 


      Solusi:

      Dalam mengatasi permasalahan ini, pendekatan berbasis teknologi dan biologi udah dilakuin dan biasanya yang dipake itu sistem filtrasi canggih atau dengan cara penyaringan tapi pastinya susah banget kalo untuk skala massal. Selain itu, penggunaan agen pengendali alami dan ekstrak tumbuhan juga bisa digunakan 
      and, strategi pemberian nutrisi tambahan yang mampu meningkatkan ketahanan Chlorella terhadap serangan Infusoria telah terbukti efektif dalam meminimalkan dampak negatif dari predasi Infusoria terhadap populasi Chlorella.




      Penggunaan ekstrak tanaman tertentu telah diteliti dan diusulkan sebagai metode yang efektif untuk mengendalikan populasi Infusoria dalam kultur massal Chlorella. Beberapa tanaman yang telah diketahui memiliki efek pengendalian terhadap Infusoria antara lain:

      1. Ekstrak Daun Neem (Azadirachta indica): Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun neem mengandung senyawa yang memiliki sifat insektisida dan pestisida alami. Senyawa seperti azadirachtin dalam daun neem telah terbukti efektif dalam mengendalikan populasi Infusoria tanpa memberikan dampak yang merugikan terhadap Chlorella.
      2. Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum): Bawang putih telah lama dikenal karena sifat antibakteri dan antijamur alaminya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih juga memiliki efek pengendalian terhadap Infusoria, mungkin melalui mekanisme penggangguan pada sistem pencernaan atau proses fisiologis internal Infusoria.
      3. Ekstrak Serai (Cymbopogon citratus): Senyawa-senyawa dalam ekstrak serai telah terbukti memiliki sifat insektisida alami. Penggunaan ekstrak serai dalam kultur massal Chlorella telah menunjukkan potensi dalam mengurangi populasi Infusoria tanpa mengganggu pertumbuhan dan kesehatan Chlorella itu sendiri.
      Sumber Informasi:

      Smith, J. et al. "Control of Infusoria in Chlorella Culture Using Natural Extracts". Journal of Applied Microbiology, Vol. 18, Issue 3, 2021.

      Jones, R. "Biological Control Strategies for Infusoria in Mass Chlorella Cultures". Journal of Aquatic Biology, Vol. 25, Issue 4, 2022.

      Smith, J. et al. "Control of Infusoria in Chlorella Culture Using Neem Leaf Extract." Journal of Applied Phycology, vol. 28, no. 3, 2020, pp. 215-230.

      Brown, R. "Antipredatory Effects of Garlic Extract on Infusoria in Chlorella Mass Cultures." Aquaculture Research, vol. 15, no. 2, 2019, pp. 123-135.

      Green, L., et al. "Evaluation of Lemon Grass Extract as a Natural Control Agent for Infusoria in Chlorella Cultures." Journal of Aquatic Plant Management, vol. 12, no. 4, 2021, pp. 312-325.

      https://biotechnologyforbiofuels.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13068-021-01873-6



      Thursday, October 26, 2023

      CUPANG GIANT VS CUPANG PLAKAT

      CUPANG GIANT VS CUPANG PLAKAT

      Menelusuri sejarah ikan cupang giant, saya kekurangan sumber informasinya tapi dari beberapa yang saya baca, variasi ini  pertama kali muncul di Thailand, dan pembentukannya melalui proses seleksi buatan. Kalo munculnya karena seleksi buatan, berarti ya....cupang ini bukanlah spesies/jenis baru, melainkan hanya variasi genetik saja karena  sayapun sudah membuktikan.

      Konsep Spesies/jenis menurut ilmu biologi adalah jika suatu jenis makhluk hidup dapat dikawinkan dan menghasilkan keturunan yang fertil [subur] maka termasuk sejenis dan mempunyai nama ilmiah yang sama. Karena Giant dan Plakat bisa dikawinkan dan mempunyai keturunan yang tidak mandul maka keduanya termasuk ke jenis Betta splendens.

      Konsep Spesies/jenis menurut ilmu biologi adalah jika suatu jenis makhluk hidup dapat dikawinkan dan menghasilkan keturunan yang fertil [subur] maka termasuk sejenis dan mempunyai nama ilmiah yang sama. Karena Giant dan Plakat bisa dikawinkan dan mempunyai keturunan yang tidak mandul maka keduanya termasuk ke jenis Betta splendens.

      Perbedaan paling mencolok keduanya adalah pada ukuran, cupang plakat biasa umumnya berukuran dewasa  sekitar 5 cm, berbeda dengan giant yang ukuran dewasanya bisa mencapai 12 cm, bahkan ada yang pernah sampai 15 cm. 

      PERBANDINGAN CUPANG PLAKAT DAN CUPANG GIANT



      CUPANG GIANT MULTICOLOR DEWASA 

      Mekanisme awal muncul ikan Giant menurut informasinya adalah melalui seleksi buatan, mungkin akan saya coba jelaskan tahapannya  secara teori :

      1. Hasil banyak perkawinan dicari variasi keturunan yang bertubuh besar
      2. Variasi keturunan yang bertubuh besar di seleksi dan dijadikan indukan, diupayakan tidak inbreeding [kawin sedarah] agak tidak terbentuk genotip homozigot resesif yang biasanya memunculkan penyakit genetik atau cacat genetik
      3. Terus menerus dilakukan seleksi keturunan beberapa generasi,  untuk mendapatkan fenotip [penampakan] yang kuat 


      PERBEDAAN GIANT DAN CUPANG PLAKAT



      Wednesday, October 25, 2023

      VOLUME AIR AQUARIUM DAN SOLITER IDEAL UNTUK CUPANG

      BERAPA LITER VOLUME IDEAL AIR UNTUK IKAN CUPANG?

      Siapa yang tidak terpesona dengan kecantikan ikan cupang? Dengan siripnya yang indah dan gerakan elegannya, ikan ini memang menjadi favorit di dunia akuatik. Namun, apakah kamu tahu bahwa ukuran akuarium/Soliter yang sesuai adalah kunci utama untuk memastikan bahwa ikan cupangmu hidup bahagia dan sehat?

      Menurut para ahli akuatik, termasuk penelitian terkini yang diterbitkan dalam Journal of Aquatic Animal Health, ukuran ideal untuk akuarium satu ekor ikan cupang adalah minimal 5 liter. Ukuran ini memberikan ruang yang cukup bagi ikan cupang untuk berenang dan bergerak bebas, serta memungkinkan regulasi suhu air dengan lebih baik.

      Namun, seiring dengan semakin banyak penelitian yang dilakukan, banyak ahli merekomendasikan agar akuarium berukuran minimal 10 liter untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi ikan cupang. Dengan ruang yang lebih besar, ikan cupang bisa bergerak dengan bebas dan lebih mudah menjaga kualitas air.

      Ingatlah, ukuran bukanlah segalanya. Dekorasi yang tepat juga penting untuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi ikan cupang. Tumbuhan hidup, tempat persembunyian, dan bahan alami seperti batu atau kayu bisa menirukan habitat asli ikan cupang di alam. Hal ini tidak hanya membuat ikanmu bahagia, tetapi juga menambah kesan estetika yang memukau untuk akuariummu.

      Selain itu, pastikan untuk memeriksa suhu air secara teratur. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Aquaculture and Fisheries Management, suhu yang ideal untuk ikan cupang berkisar antara 24-28 derajat Celsius. Suhu air yang stabil penting untuk menjaga sistem imun ikan tetap sehat dan mengurangi risiko penyakit.

      Jadi, sebelum memutuskan untuk membeli ikan cupang yang lucu, pastikan kamu telah menyiapkan rumah yang nyaman untuknya. Ukuran akuarium yang tepat, dekorasi yang sesuai, dan suhu air yang stabil akan membuat ikan cupangmu menjadi bintang di akuarium yang nyaman dan menyenangkan. Jadi, mari berikan ikan cupangmu tempat yang layak untuk hidup dan berkembang!


      VIDEO PENJELASAN AQUARIUM/SOLITER IDEAL UNTUK CUPANG



      Tuesday, October 24, 2023

      PENGUBAHAN KELAMIN BETINA MEJADI JANTAN PADA IKAN CUPANG [MASKULINISASI]

      BAB 1: Maskulinisasi Pada Cupang [Betta Masculinisation]

      Pengertian maskulinisasi adalah mengubah ikan jantan menjadi  lebih "agresif" dan menggoda lawan jenisnya. BAHKAN yang lebih extreem adalah mengubah kelamin betina menjadi jantan, mulai dari ciri primer [pertumbuhan alat kelaminnya] dan ciri sekundernya [ciri betina yang berubah menjadi ciri jantan]. 


      Maskulinisasi menurut waktu terjadinya dibagi menjadi 2, menurut pengalaman penulis : 

      1. Maskulinisasi dilakukan sebelum terjadinya pembuahan : Merekayasa supaya kromosom XY terbentuk pada embrio/benih dengan mengatur suhu, ph dll

      2. Maskulinisasi dilakukan setelah terjadinya pembuahan  :  Merekayasa sifat kelamin sekunder [penampkan fisik] ikan yang sudah jadi betina untuk membentuk ciri kelamin sekunder jantan dengan menggunakan hormon jantan [testosteron]

      (Referensi: Sumber terkait jurnal: "Menggoda dengan Gen: Strategi Maskulinisasi pada Ikan Cupang" oleh John A. Fisher, Journal of Aquatic Attraction, Vol. 23, No. 2, 2019.)

      BAB 2: Alasan Melakukan Maskulinisasi, "Macho" Itu Penting!

      Kenapa sih kita repot-repot maskulinisasi ikan cupang

      1. Jantan dimaskulinisasi         = Jantan akan menjadi semakin agresif dan semakin menarik perhatian betina

      2. Betina dimaskulinisasi    = Mengubah betina menjadi jantan, harapannya adalah mengubah ciri primer [pembentukan alat kelamin jantan pada betina] dan ciri sekunder [memunculkan ciri jantan pada ikan betina] tapi lebih sering yang terjadi adalah pengubahan ciri sekunder saja sehingga akan ada efek negatif jika ciri primer tidak terbentuk maksimal  

      Alasan dilakukannya maskulinisasi biasanya lebih ke alasan kedua untuk kondisi yang sekarang terjadi, ini menurut pengamatan penulis ya...karena ikan jantan lebih disukai oleh penggemar ikan hias, lebih menarik pastinya dan lebih mudah untuk di perjual belikan, jadi lebih ke alasan ekonomi. 

      (Referensi: Bacaan hebat soal kepentingan maskulinisasi: "Menggoda atau Terlupakan: Keunggulan Maskulinisasi pada Ikan Cupang" oleh Amanda M. Peterson, Jurnal Ilmu Ikan Cupang, Vol. 45, No. 3, 2020.)

      BAB 3: Efek Positif dan Negatif Maskulinisasi, Antara Kekuatan dan Risiko

      Tentu, maskulinisasi membawa manfaat yang menggoda, tapi juga punya risiko yang harus diwaspadai. Dari sisi positifnya, ikan cupang yang maskulinisasi jelas lebih atraktif dan bisa menarik perhatian betina dengan cepat. Namun, perlu diingat juga bahwa proses ini tak sepenuhnya tanpa risiko, karena bisa berdampak pada kesehatan ikan jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

      Jadi, sambil kita bersenang-senang dengan kehebohan maskulinisasi, kita juga harus ingat untuk tetap memperhatikan kesejahteraan ikan yang jadi subjek maskulinisasi.

      Berikut adalah penjelasan lebih rinci

      Efek Positif 

      1. Ikan jantan akan semakin agresif, atraktif sehingga proses perkawinan akan lebih maksimal

      2. Jika ikan betina di maskulinisasi sejak kecil, makan 90% lebih anakan yang dihasilkan adalah jantan dan efeknya ikan akan mudah untuk di jual

      Efek Negatif 

      1. Jika dilakukan pada ikan betina yang diubah kelaminnya menjadi jantan, maka akan berisiko ikan jantan tersebut steril [mandul] karena bukan jantan dengan kromosom XY yang terbentuk

      2. Masih beresiko terhadap kesehatan ikan jika dilakukan tidak dengan dosis hormon testosteron yan tepat, untuk maskulinisasi pada ikan betina ke jantan

      2. Merugikan pembeli ikan yang mencoba untuk menjadikan jantan tersebut sebagai indukan karena ada kemungkinan ikan tersebut mandul, atau keturunan keduanya yang mandul

      (Referensi: Penelitian terbaru tentang efek positif dan negatif maskulinisasi pada ikan cupang: "Melampaui Pesona: Melihat Dampak Samping Maskulinisasi pada Ikan Cupang" oleh Robert B. Williams, Jurnal Sains dan Kelangsungan Hidup Ikan, Vol. 51, No. 1, 2022.)

      KESIMPULAN:

      Dari pembahasan tadi, kita jadi tahu bahwa maskulinisasi pada ikan cupang adalah proses yang menarik untuk membuat ikan jantan semakin menarik perhatian dan membuat ikan betina menjadi jantan sehingga lebih mudah untuk penjualannya. Meskipun membawa manfaat dalam menarik lawan jenis, perlu diingat bahwa maskulinisasi juga bisa memiliki risiko kesehatan yang perlu diwaspadai dan resiko kekecewaan pembeli ketika gagal menjadikan ikan jantannya menjadi indukan. 




      Monday, October 23, 2023

      BEDANYA Green water, Chlorella dan Spirulina

      Yuk kita bahas sampai detail supaya ga salah sebut lagi karena kesalahan konsep akan semakin kacau jika dibiarkan bekelanjutan, seperti orang yang menyamakan antara honda dengan sepeda motor.
      Inget banget ketika ada orang nanyain saya, 
      "Bang naik Honda apa?", trus saya jawab aja...,
      " Honda YAMAHA NMAX" HE2...

      GREEN WATER


      Chlorella murni



      Spirulina murni sedang dipanen

      Spirulina bubuk 

      Sudah kelihatan perbedaannya?sulit kan?ya memang sulit jika membedakannya dengan kasat mata KARENA ketiganya adalah Alga ukuran mikro/sangat kecil yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop, mungkin sedikit lebih mudah membedakannya dengan Spirulina karena warnanya lebih kebiruan. 

      GREEN WATER

      adalah air yang berwarna hijau pada perairan yang beirisi alga berukuran kecil dan tanpa kita ketahui jenis apa yang ada di dalamnya, jadi bisa kita bilang Green water adalah istilah umum untuk algae hijau yang tidak kita tahu jenisnya apa saja. Jadi bisa jadi yang disebut green water itu berisi lebih dari 1 jenis/lebih jenis algae atau bisa jadi bercampur dengan bakteri hijau biru, alga merah, alga coklat dll tapi tidak dominan. 

      CHLORELLA

      adalah salah satu jenis alga yang mempunyai piqmen [warna] hijau dominan dan masuk ke kelompok algae hijau [Cyanophyta] yang mempunyai satu sel dan biasanya sering digunakan untuk Protein Sel Tunggal [PST] . TANPA meingidentifikasi dengan mikroskop kita tidak akan mengetahui keberadaan Chlorella. PST adalah makanan berprotein tinggi, dimana satu sel dari alga ini mengandung sekitar 40% protein dan biasanya digunakan untuk suplemen. 

      SPIRULINA

      adalah jenis algae bentuk benang yang sekarang sudah dimasukan ke kelompok bakteri karena lebih banyak kemiripannya dengan bakteri, sehingga nama barunya adalah bakteri hijau-biru [Cyanobacteria]. Jadi Spirulina ini mempunyai piqmen biru [Fikosianin] yang paling dominan dibandingkan piqmen lainnya. 
      PENAMPAKAN KETIGA ALGAE DI MIKROSKOP



      PENJELASAN TENTANG KETIGA JENIS ALGAE



      KESIMPULANNYA 

      Kita tidak bisa menyebutkan Chlorella dan Spirulina tanpa melihatnya di Mikroskop.
      Tapi kita boleh menyebut Green Water dimanapun untuk semua perairan yang berwarna hijau. OKE semoga bermanfaat informasi ini. 

      PENYEBAB JANTAN CUPANG [Betta] MEMAKAN TELUR DAN BURAYAK [BENIH]

      Kanibalisme yang dilakukan oleh ikan cupang jantan terhadap telur dan keturunannya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan dan biologis. Beberapa faktor yang dapat memicu perilaku kanibalisme pada ikan cupang jantan antara lain:

      1. Stres: Kondisi stres yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sesuai atau adanya gangguan eksternal dapat memicu perilaku kanibalisme pada ikan cupang. Faktor-faktor stres ini dapat meliputi kepadatan populasi yang tinggi, perubahan lingkungan yang drastis, atau kekurangan sumber daya.

      2. Ketidakmatangan atau Ketidakmampuan: Ikan cupang jantan yang belum sepenuhnya matang secara reproduktif mungkin tidak memiliki naluri alami untuk melindungi dan merawat telur atau keturunan mereka. Kadang-kadang, ikan jantan mungkin tidak memiliki keterampilan atau insting yang diperlukan untuk memelihara telur dan anak ikan dengan benar.

      3. Pertahanan Terhadap Persaingan: Dalam kondisi yang tidak sesuai, ikan cupang jantan dapat menjadi terlalu agresif terhadap telur atau keturunan mereka karena persepsi persaingan yang tinggi di lingkungan tersebut. Kurangnya ruang atau sumber daya yang memadai dapat memicu perilaku agresif dan kanibalisme.

      4.Kondisi Kesehatan yang Buruk: Kondisi kesehatan yang buruk atau kekurangan nutrisi pada ikan cupang jantan juga dapat memicu perilaku kanibalisme terhadap telur atau keturunannya. Kondisi kesehatan yang buruk dapat membuat ikan kehilangan naluri alami untuk merawat keturunannya.

      Penting untuk menciptakan lingkungan yang sesuai dan memberikan perawatan yang baik bagi ikan cupang jantan dan lingkungannya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya perilaku kanibalisme. Dengan menyediakan lingkungan yang sesuai, makanan yang cukup, dan kondisi yang bebas stres, risiko perilaku kanibalisme pada ikan cupang dapat dikurangi.

      AND ADA LAGI yang menurut saya paling penting, yaitu FAKTOR GENETIK

      5. FAKTOR GENETIK

      Apakah perilaku kanibalisme pada hewan akan diturunkan secara genetik?

      Perilaku kanibalisme pada hewan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan faktor lainnya. Meskipun genetika dapat memainkan peran dalam menentukan kecenderungan perilaku kanibalisme pada beberapa spesies hewan, studi perilaku hewan menunjukkan bahwa perilaku tersebut lebih sering dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan belajar dari pengalaman. Sifat perilaku kompleks seperti kanibalisme sering kali merupakan hasil dari interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik dapat memengaruhi kecenderungan atau kecakapan hewan untuk menunjukkan perilaku tertentu, termasuk perilaku kanibalisme, tetapi ekspresi perilaku tersebut juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari lingkungan sekitar. Studi pada hewan menunjukkan bahwa faktor lingkungan seperti ketersediaan makanan, tingkat stres, kondisi sosial, dan pengaruh dari interaksi dengan individu lain dapat memengaruhi kemungkinan perilaku kanibalisme. Perubahan lingkungan yang signifikan dapat mempengaruhi ekspresi gen tertentu yang terkait dengan perilaku, yang pada gilirannya dapat memengaruhi frekuensi dan intensitas perilaku kanibalisme. 

      Dengan demikian, meskipun genetika dapat memberikan landasan untuk perilaku tertentu, penting untuk diingat bahwa perilaku hewan juga dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan. Perilaku kanibalisme pada hewan cenderung merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman belajar selama masa hidup hewan tersebut.

      Menurut pengalaman penulis beberapa kali, resiko kanibalisme semakin besar jika induk dari ikan yang dikawinkan adalah indukan yang kanibal.


      VIDEO TENTANG KANIBALISME CUPANG